Makalah Mesin Milling/Frais ( Semua Info Tentang mesin Milling)
KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu
penyusun untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa
pertolongan tuhan yang maha esa penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini sengaja di buat penyusun untuk muenambah
pengetahuan pembaca mengenai mesin freis, jenis-jenis mesin freis, cara kerja mesin freis, nama-nama komponen mesin
freis, fungsi komponen, dan
berbagai pembahasan tentang mesin freis lainnya yang akan menambah wawasan
pembaca mengenai mesin freis. Penyusun mengambil isi pokok pembahasan dalam makalah ini
dari berbagai sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama
yaitu menambah pengetahuan pembaca mengenai mesin freis.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen/guru yang
telah memberikan tugas kepada penyusun karena dengan tugas tersebut penyusun
jadi lebih mengetahui mengenai mesin freis.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan kepada pembaca, meskipun makalah
ini ada kelebihannya dan kekurangannya penyusun mohon kritik dan saranya agar
penyusun bisa memperbaikiya.
Terimakasih
Penyusun
Daftar isi
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………......................1
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………..2
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG….……………………………………………………………………………………………..3
TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………..3
BAB II
ISI
TEORI
DASAR..................... …………………………………………………………………………………4
JENIS-JENIS
MESIN FREIS...........................................………………………………………….5
BAGIAN-BAGIAN
MESIN FREIS....................................……………………………………..…6
MACAM-MACAM
PAHAT FREIS.....................................………………………………….….7
PRINSIP
KERJA MESIN FREIS………………………………………………………………………………..8
PERHITUNGAN
MESIN FREIS...................………………………………………………………..….13
ELEMEN
PEMESINAN MESIN FREIS......................................................................20
GAMBAR
MESIN MILLING............................................……………………………………..29
CONTOH
SOAL....................................................................................................30
BAB III
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………..33
SARAN……………………………………………………………………………………………………………….34
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….35
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mesin Milling ditemukan oleh Eli
Whitney sekitar tahun 1818. Mesin Milling ini melakukan operasi produksi suku
cadang duplikat yang pertama dengan pengendali secara mekanik arah dan gerakan
potong dari perkakas mata potong jamak yang berputar. Mesin Milling melemparkan
logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong yang berputar.
Pemotong Milling memiliki satu deretan mata potong pada kelilingnya yang masing-masing
berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur putaran. Benda kerja dipegang
pada meja yang mengendalikannya, antaranya terdapat pemotong mesin Milling
tersebut.
Mesin Milling adalah mesin yang paling
mampu melakukan banyak tugas dari segala mesin perkakas. Permukaan yang datar
maupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa.
Pemotong sudut, celah, roda gigi,dan ceruk dapat dapat digunakan dengan
menggunakan berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluas lubang, dan bor dapat
dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Karena semua
gerakan meja mempunyai penyetelan mikrometer, maka lubang dan pemotongan yang
lain dapat diberi jarak secara cepat.
Operasi pada umumnya dilakukan oleh
ketam, gurdi, mesin pemotong roda gigi, dan mesin peluas lubang dapat dilakukan
pada mesin milling. Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik
sampai pada batas ketelitian dengan jauh lebih baik daripada mesin sekrap.
Pemotong berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau
ketepatannya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
- Mengetahui prinsip kerja mesin Milling.
- Mengetahui bagian-bagian dari mesin milling beserta fungsinya masing-masing.
- Mengetahui jenis dan macam-macam mesin Milling.
- Mengetahui jenis alat bantu yang digunakan.
- Mengetahui produk-produk yang dapat dihasilkan mesin Milling.
1.2.2. Tujuan Khusus
- Mengetahui perbedaan mesin Milling dengan mesin perkakas lainnya.
- Mengetahui teknik pengoperasian atau proses pengerjaan mesin Milling.
- Dapat melakukan analisa data dan hasil perhitungan
BAB II
A. Teori Dasar Mesin
Freis (milling machine)
Pada Tahun 1940, otomatis dengan
menggunakan cams, seperti halnya screw mesin dan percekaman chuck otomatis,
telah dikembangkan dengan baik pada dekade ini, dengan berakhirnya perang dunia
ke 2.
Definisi mesin freis
Mesin
freis merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu
benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi.
Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
menggunakan pisau milling (cutter) pemasukan media dikembangkan, computer
processing power dan kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan
CNC berangsur-angsur dirubah dari level perusahaan yang besar ke level
perusahaan yang medium (menengah).
Pengerjaan logam dalam dunia
manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan
dingin, hingga pengerjaan secara mekanis. Pengerjaan mesin mekanis loagam
biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing,
sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah
satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin freis
atau biasa juga disebut mesin milling.
Mesin milling adalah mesin yang
paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas
yang lain. Hal ini disebabakan karena selain mampu memesin permukaan datar
maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian yang istimewa, juga berguna
untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang
dikehendaki.
Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas
yang mampu melakukan bebagaimacam tugas dibandingkan dengan mesin perkakas
lainya. Permukaan yang datarmaupun yang belekuk, dapat diproses dengan mesin ini dengan
ketelitian yang tinggi,termasuk pemotongan sudut, celah, roda gigi, dan ceruk
juga dapat diproses dengan baik menggunakan mesin ini. Bila alat
pemotong dan bornya dilepas maka dapatdigunakan untuk pahat gurdi, alat
pembesar lubang,dan bor. Karena mesin inidilengkapi mesin penyetel micrometer
untuk mengatur gerakan dari mejanya, maka lubang dan pemotongan
yang lain dapat diberi jarak secara tepat.
Mengefrais adalah mengerjakan logam
dengan mesin yang menggunakan pemotong yang berputar yang mempnyai sejumlah
mata poting.Ada dua jenis pahat freis yang paling banyak digunakan yaitu :
horizontal, pahat freis dipasang pada sumbu utama horizontal.Yang kedua
vertikal pahat freis dipasang pada ujung spindel vertikal.Freis atau milling
horizontal merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang pengerjaannya atau
kenyataannya dilakukan dengan menggunakan pahat yang berputar oleh poros
spindel mesin.Pahat freis (milling cutter)termasuk jenis pahat bersisi potong
banyak(multiple point tool).
B. Jenis-Jenis Mesin
Freis
Terdapat beberapa jenis mesin freis.
Berdasarkan spindelnya, mesin freis dibedakan atas:
1. Mesin freis tegak
(Face Milling)
Mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang sangat
teliti. Ciri-cirinya
sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda kerja.
2. Mesin freis datar (slab milling)
Ciri-ciri
mesin ini yaitu poros utamanya yang digunakan sebagai pemutar dan pemegang alat
potong pada posisi mendatar dan sumbu putaran pahat freis selubung sejajar
dengan permukaan benda kerja.
3. Mesin Freis Universal
Mesin ini
adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar. Bangkunya ini adalah benda
cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki
gerakan longitudinal. Penyetelan vertical diberikan dalam kepala spindel dan
suatu penyetelan lintang dibuat dalam pena atau ram spindel.
C. Bagian - Bagian Mesin Freis
Bagian –
bagian mesin freis yaitu:
a. Lengan untuk
kedudukan penyongkong obor
b. penyokong obor
c. Tunas untuk
menggerakkan meja secara otomatis
d. Nok pembatas, untuk
membatasi jarak gerakan otomatis meja
e. Meja Mesin, tempat
untuk memasangbenda kerja dengan perlengkapan mesin
f.
engkol untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang
g. tuas untuk mengunci
meja
h. Baut penyetel, untuk
menghilangkan meja
i.
Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah melintang
j.
Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak
k. Tabung pendukung
dengan batang ulir, untuk mengatur tingginya meja
l.
Lutut untuk kedudukan alas meja
m. Tuas untuk merubah
kecepatan motor listrik
n. Tuas untuk mengunci
sadel
o. Alas meja, tempat
kedudukan untuk meja
p. Engkol meja
q. Tuas untuk menentukan
besarnya putaran spindel/pisau freis
r. Tuas untuk mengatur
turun naiknya meja
s. Spindel untuk
memutarkan arbor dan pisau freis
t.
Tuas untuk menjalankan spindel
D. Macam – Macam Pahat Freis
Ada
bermacam – macam pahat pada mesin freis. Berikut ini jenis pahat freis adalah:
1. Pahat Silindris
Pahat
ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat mengerjakan
permukaan yang lebar dan pekerjaan berat
2. Pahat Muka dan Sisi
Pahat ini memiliki
gigi potong di kedua sisinya digunakan untuk menghasilkan celah dan ketika
digunakan dalam pemsangan untuk menghasilkan permukaan rata, kotak,
hexadiagonal, dan lain-lain. Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan
dimasukkan kedalam badan pahat. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat
dicabut dan dipasang jika mengalami kerusakan.
3. Slotting Cutter
Pahat ini hanya
memiliki gigi di bagian kelilingnya dan pahat ini digunakan untuk pemotongan
celah dan alur pasak
4. Metal Slitting Saw
Pahat ini memiliki
gigi hanya di bagian keliling saja, atau memiliki gigi keduanya di bagian
keliiling dan sisinya saja. Digunakan untuk memotong kedalaman celah dan untuk
pemotongan panjang dari material. Ketipisan pahat bermacam macam, dari 1mm –
5mm, dan ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya, hal ini
untuk mencegah pahat untuk terjepit di celah.
5. Freis Ujung
Biasanya berukuran
dari diameter 4mm – 40 mm
6. Shell and Mill
Kelopak ujung freis
dibuat untuk disesuaikan di bar pendek yang dipasang di bagian poros. Kelopak
freis ujung lebih mudah untuk diganti dari pada freis ujung padat atau solid.
7. Freis Muka
Pahat ini dibuat
untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan untuk menghasilkan
permukaan yang datar. Ini lebih akurat dari pada Sylindrical Slab Mill atau
Freis Slab Silindris. Freis muka memiliki gigi diujung muka dan kelilingnya.
panjang dari gigi dikelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari
pisaunya.
8. Tee Slot Cutter
Pahat ini digunakan
untuk freis celah awal, suatu celah atau alur harus dibuat pada benda kerja
sebelum pahat digunakan.
Prinsip Kerja Mesin Freis
1.1. Cara Kerja Mesin Freis (Milling Machine)
Pengerjaan
yang terjadi dimesin freis horizontal. Benda kerja dijepit di suatu ragum mesin atau
peralatan khusus atau dijepit di meeja mesin freis. Pemotongan dikerjakan oleh
pemakanan benda kerja di bawah suatu pahat yang berputar.
Tenaga
untuk pemotongan berasal dari energy listrik yang diubah menjadi gerak utama
oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan
melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Adapun
langkah – langkah sebelum melakukan pengefreisan, yaitu:
1. Mempersiapkan semua
peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja
2. Mengukur benda kerja
dengan menggunakan caliper dan menghaluskan sedikit permukaanya dengan
menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran
spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja
4. Menempatkaan benda
kerja yang akan di freis pada meja kerja
5. Mencari titik
permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan untuk masing – masing
sisi.
6. Mengatur ketebalan
pemakanan
7. Mencatat waktu yang
diperlukan untuk satu pemakanan
8. Mencatat keadaan
akhir benda kerja
1.2. Jenis – Jenis Pengerjaan Mesin Freis
1. Menfreis Datar
Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat
datar permukaan benda kerja
2. Menfreis Sudut
Pengerjaan yang dilakukan untuk
membentuk sudut dengan kemiringan tertentu pada benda kerja
3. Menfreis Alur
Bentuk atau ukuran pahat freis yang
digunakan untuk menfreis alur adalah tergantuk dari bentuk alur itu.
4. Menfreis Alur T
Menfreis alur T adalah pengerjaan dasar
menfreis untuk membentuk alur T atau langkah pertamanya yaitu benda kerja
dijalankan dengan alur kemudian alur T nya digunakan freis Alur T
5. Menfreis Ekor Burung
Pengerjaan datar menfreis untuk
membentuk alur atau celah ekor burung
1.3. Teknik pengefreisan
Teknik
pengefreisan tergantung dari jenis mesin freis dan posisi alat potong. Ada 2
macam teknik pengefreisan, yaitu:
1. Pengefreisan Sisi
Sisi
mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik ini menggunakan
mesin freis datar.
2. Pengefreisan Muka
Sisi
mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pahat freis
mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan pemotongan
secara bersamaan. Pengefreisan ini menggunakan mesin freis tegak.
1.4. Kecepatan Potong dan Pemakanan
Kecepatan
potong pada mesin freis dapat didefinisikan sebagai panjangnya
geram yang terpotong oleh satu mata potong pisau freis dalam satu menit.
Kecepatan potong untuk tiap – tiap bahan tidak sama. Makin keras bahan, makin
kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam
pengefreisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan
diameter pisau freis. Jika pahat freis mempunyai diameter 100 mm, maka satu putaran
penuh menempuh jarak p x d = 3,14 x 100 = 314 mm. jarak ini disebut jarak
keliling yang ditempuh mata freis. Bila Pahat freis berputar n putaran dalam
satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pahat freis menjadi p x d
x n. Jarak yang ditempuh mata pahat dalam satu menit disebut juga dengan
kecepatan potong (V), maka:
Tabel 1.4. Harga Kecepatan Potong
Bahan
|
Bahan Pisau Frais
|
|||||
Baja Karbon
|
HSS
|
HSS Super
|
Stelit
|
Tantalum Karbit
|
Tngsten Karbid
|
|
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
Sedang
Tinggi
|
83 – 66
13 – 26
10 – 20
10 – 14
12 – 16
10 – 15
10 – 14
|
166 – 332
24 – 58
21 – 44
10 – 16
16 – 26
10 – 16
24 – 34
20 – 30
16 – 26
10 – 16
|
20 – 34
14 – 24
10 – 16
26 – 42
24 – 34
20 – 30
14 – 24
|
267 – 498
50 – 64
34 – 54
16 – 24
30 – 44
20 – 30
14 – 20
38 – 50
|
50 – 84
44 – 64
34 – 50
|
332 – 664
116 – 200
64 – 142
42 – 64
84 – 108
50 – 64
94 – 164
84 – 124
|
Pemakanan juga menentukan hasil pengefreisan. Pemakanan
maksudnya adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pahat
freis. Pemakanan mempengaruhi gerakan geram terlepas dari benda. Faktir dalamnya
pemotongan dan tebalnya geram juga menentukan proses pemotongan. Besarnya
pemakanan dihitung dengan rumus :

Dimana : 







Tabel 1.5. Harga Pemakanan menurut jenis bahan dan pahat freis (permata
potong mm)
Jenis Pahat Freis
|
Jenis Benda
|
||||||
Alumunium
|
Kuningan
|
Perunggu
|
Baja Sedang
|
Baja Keras
|
Baja Campuran
|
Besi Tuang
|
|
Muka
Spiral
Sisi dan Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
|
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
|
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
|
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
|
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
|
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
|
Perhitungan
1.1. Perhitungan Deviding Head
Deviding
Head adalah satu bagian yang penting dalam proses freis, terutama untuk
pembuatan segi beraturan dan roda gigi. Di dalalm kepala pembagi, terdapat roda
gigi cacing dengan perbandingan 1:40, sehingga jika kita memutarkan 40 kali,
maka benda kerja akan berputar 1 kali penuh.
Untuk
pembagian yang lebih presisi, misalnya
pembuatan roda gigi, maka di bantu plat pembagi dengan jumlah lubang seperti
yang ada dalam table di bawah ini.
Tabel1.1 Plat Pembagi
PLATE PEMBAGI
|
|
|
BROWN AND SHARPE
|
Plate 1
|
15 – 16 – 17 – 18 – 19 – 20
|
Plate 2
|
21 – 23 – 27 – 29 – 31 – 33
|
Plate 3
|
37 – 39 – 41 – 43 – 47 – 49
|
CINCINNATI STANDARD PLATE
|
|
One Side
|
24 – 25 – 28 – 30 – 34 – 37 – 38 – 39
– 41 – 42 – 43
|
Other Side
|
46 – 47 – 49 – 51 – 53 – 54 – 57 – 58
– 59 – 62 - 66
|
Misalkan untuk membuat roda gigi dengan jumlah gigi 27
Maka
artinya 1 putaran penuh di tambah 13 lubang.

Pada plat tidak ada makna di kalikan 3
pembilang dan penyebutnya jadi
artinya 3 putaran penuh ditambah 3 lubang pada
plat dengan jumlah lubang 39.

Untuk
Pembagian angular atau derajat dirumuskan :





Untuk
pembagian menit dirumuskan :






1.2. Perhitungan
Pembuatan Roda Gigi Lurus
Roda
Gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran tanpa selip, untuk
memindahkan daya dari poros-poros yang sejajar bias digunakan roda gigi lurus.
Bentuk / Lajur gigi ini sejajar dengan sumbunya. Profil gigi bias berbentuk
melalui penggambaran evolvente dengan sudut tekan a = 20
dan
cycloid sebuah roda gigi mempunyai bagian bagian tertentu.

Bila
pada sebuah roda gigi lurus 2 = jumlah gigi, d = diameter lingkaran tusuk, t =
tusuk, maka keliling lingkaran tusuk = d.
, maka
. Faktor
disebut modulus(M) dari giginya, sering
disingkat modul. Bila
maka
. Penyebutan modul harus diikuti dengan
satuannya, misalkan suatu roda gigi mempunyai modul 3 satuannya mm, jadi M = 3
mm. Berikut dapat dilihat ukuran modul berdasarkan DIN 760.





Tabel 3.2 Ukuran Modul Berdasarkan DIN
760
No
|
Modul (mm)
|
No
|
Modul (mm)
|
No
|
Modul (mm)
|
No
|
Modul (mm)
|
1
|
0,3
|
15
|
2,75
|
29
|
10
|
43
|
27
|
2
|
0,4
|
16
|
3
|
30
|
11
|
44
|
30
|
3
|
0,5
|
17
|
3,25
|
31
|
12
|
45
|
33
|
4
|
0,6
|
18
|
3,5
|
32
|
13
|
46
|
36
|
5
|
0,7
|
19
|
3,75
|
33
|
14
|
47
|
39
|
6
|
0,8
|
20
|
4
|
34
|
15
|
48
|
42
|
7
|
0,9
|
21
|
4,5
|
35
|
16
|
49
|
45
|
8
|
1
|
22
|
5
|
36
|
17
|
50
|
50
|
9
|
1,25
|
23
|
5,5
|
37
|
18
|
51
|
55
|
10
|
1,5
|
24
|
6
|
38
|
19
|
52
|
60
|
11
|
1,75
|
25
|
6,5
|
39
|
20
|
53
|
65
|
12
|
2
|
26
|
7
|
40
|
22
|
54
|
70
|
13
|
2,25
|
27
|
8
|
41
|
23
|
55
|
75
|
14
|
2,5
|
28
|
9
|
42
|
24
|
|
|
Berikut Perhitungan Parameter Roda Gigi
Lurus
Tabel 1.3 Parameter Roda Gigi Lurus
No
|
Nama
|
Simbol
|
Rumus
|
|
1
|
Modul (Module)
|
![]() |
![]() |
|
2
|
Tusuk (Circular Pitch)
|
![]() |
![]() |
|
3
|
Jumlah gigi
(number of tooth)
|
![]() |
![]() |
|
4
|
Diameter
Lingkaran Tusuk (Pitch Diameter)
|
![]() |
![]() |
|
5
|
Diameter
Lingkaran Tusuk (Penggerak)
|
![]() |
![]() ![]() |
|
6
|
Diameter
Lingkaran Tusuk (Di Gerakkan)
|
![]() |
![]() |
|
7
|
Tinggi Kepala
Gigi (Addendum)
|
![]() |
![]() |
|
8
|
Diameter
Lingkaran Kepala (Outside Diameter)
|
![]() |
![]() |
|
9
|
Tinggi Kaki Gigi
(Dedendum)
|
![]() |
![]() |
|
10
|
Tinggi Gigi
(Whole Depth)
|
![]() |
![]() |
|
11
|
Diameter Lingkaran
Kaki (Inside Diameter)
|
![]() |
![]() |
|
12
|
Jarak Hati Roda
– Roda Gigi yang Berpasangan
|
![]() |
![]() |
|
13
|
Lebar Gigi
|
![]() |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
|
14
|
Tebal Pelek
|
![]() |
![]() |
|
Selanjutnya dipilih nomor pahat
berdasarkan jumlah gigi seperti yang ada dalam tabel berikut ini
Nomor Pahat Berdasarkan Jumlah Gigi
|
|
Nomor Pahat Freis
|
Untuk Roda Gigi Antara
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
12 – 13 Gigi
14 – 16 Gigi
17 – 20 Gigi
26 – 34 Gigi
35 – 54 Gigi
55 – 134 Gigi
135 – Batang Gigi
135 – Batang Gigi
|
Proses Freis adalah jenis proses pemesinan dengan proses
pemotongan menggunakan mesin freis dan produk yang dihasilkan dengan penampang
segiempat. Pahat freis mempunyai empat mata potong jamak dengan jumlah mata
potong sama dengan jumlah gigi freis. Pahat freis terdapat dua jenis, yaitu :
pahat freis selubung (slab milling cutter) dan pahat freis muka atau
tegak ( face milling cutter).
Proses freis dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :
Proses freis dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :
Proses freis datar (slab milling)
yaitu sumbu putaran pahat freis selubung sejajar dengan permukaan benda kerja.
yaitu sumbu putaran pahat freis selubung sejajar dengan permukaan benda kerja.
Proses fries tegak (face milling)
yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda kerja
yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda kerja
Proses freis naik dan turun untuk
proses freis datar
Proses freis naik (up milling)
Proses freis turun (down milling)
Proses freis naik dan turun untuk
proses freis tegak
Proses freis naik (up milling)
Proses freis turun (down milling)
Perbandingan antara proses freis naik
dan freis turun adalah sebagai berikut :
1. Proses Freis Naik
gaya potong yang terjadi lebih kecil, tetapi pahat freis
lebih cepat aus karena mata potongnya lebih banyak menggesek benda kerja pada
saat mulai memotong dan permukaan benda kerja lebih kasar.
2. Proses Freis Turun
pahat freis tidak cepat aus, dan hasil permukaan benda
kerja lebih halus serta hasilnya lebih produktif, tetapi dapat menimbulkan
getaran pada mesin apabila sistem kompensasi keterlambatan gerak balik (back
lash compensator) tidak begitu baik.
Elemen dasar proses freis tegak dapat dihitung dengan menggunakan rumus dengan
memperhatikan gambar sebagai berikut :
Mesin
Milling

a)
Mesin Freis Horizontal ( Datar)
Proses Freis Datar
(Slab Milling) yaitu sumbu putaran pahat Freis selubung sejajar dengan
permukaan benda kerja
b)
Mesin Freis Vertikal (Tegak)
Proses freis tegak
(Face Milling) yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan
permukaan benda kerja.
Perbandingan
antara proses freis naik dengan freis turun adalah sebagai berikut :
·
Proses freis naik
Gaya potong yang
terjadi lebih kecil, tetapi pahat frais lebih cepat aus karena mata potongnya
lebih banyak menggesek benda kerja lebih keras
·
Proses Freis Turun
Pahat freis tidak
cepat aus, dan hasil permukaan benda kerja lebih halus serta hasilnya lebih
produktif, tetapi dapat menimbulkan getaran pada mesin apabila sistem
kompensasi keterlambatan gerak balik (back last compensator) tidak begitu baik.
BAB III
KESIMPULAN
Mesin freis adalah salah
satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam
permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pahat milling (cutter)
pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan kapasitas memori
terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur dirubah dari level
perusahaan yang besar ke level perusahaan yang medium (menengah).
Mesin freis itu terbagi
dua yaitu freis tegak dan datar.
Proses freis datar (slab milling)
yaitu sumbu putaran pahat freis selubung sejajar dengan permukaan benda kerja.
yaitu sumbu putaran pahat freis selubung sejajar dengan permukaan benda kerja.
Proses fries tegak (face milling)
yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda kerja
yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda kerja
Dalam
pengoperasian mesin freis/milling kita dapat membuat beberapa benda yang sesuai dengan
kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin freis dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan dalam membuat sebuah
benda. Disamping hal tersebut pahat dari mesin freis beragam yaitu:
·
mata pahat mantel
·
Mata Pahat Roda Gigi
·
Mata Pahat Sisi Muka
·
Mata Pahat Alur T
·
Mata Pahat Sudut Tunggal
·
Mata Pahat Alur
·
Mata Pahat Gergaji
·
Mata Pahat Jari
SARAN
Sebaiknya sebelum buat laporan ini akan lebih baik
melakukan praktikum terlebih dahulu,supaya kami lebih mengerti fungsi dan cara
kerja alat ini secara nyata. Dengan adanya pembuatan makalah ini kami lebih
memahami dan mengerti tentang mesin freis ini hanya sebatas materi saja, akan
tetapi secara prakteknya kami belum terlalu mengerti karena belum pernah
menggunakan mesin freis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Mario. 2004. Perancangan Fixture
untuk Mesin EDM Wire Cutting. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
Tohari, M. Khamim. 2007. Perancangan Press
Tool dan Fixture Komponen Bearing Case. Gresik: PT Agrindo Gresik.
Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of
CNC Milling
Machining Process for Emco VMC 200
Machine. Surabaya: Institute Technologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Kiswanto, Gandjar. 2011. Optimasi Proses
Permesinan Milling 3-axis,
boleh-boleh.. hahaha
ReplyDeleteAyo bam support :D
Delete